Minggu, 29 September 2013

Solusi IDM Versi Trial menjadi full version / tidak lagi Meminta Registrasi lagi

Bermasalah dalam menggunakan IDM versi trial, dimana trialnya cuma dapat dirasakan selama 30 hari, dan setelah itu maka idm kita akan meminta untuk di registrasikan. dan untuk mendapatkan serial number registrasinya ini kita harus mengeluarkan beberapa dolar. maka dari itu, bagi teman-teman yang mau terus mendapatkan layanan download idm ini dengan cuma-cuma tanpa mengeluarkan biaya tambahan. ikuti cara di bawah ini.

1. Matikan koneksi internet anda terlebih dahulu
2. Isi formulir registrasi yang diminta IDM tersebut (first name, last name, dan email bisa diisi terserah kita saja)
3. untuk serial number isikan salah satu serian number di bawah ini
1B0C2-NOGKB-AH0DH-W8R3C
S89JW-J3KDR-KBHW5-RMQ8H
QVD3H-ZY9K1-GW94Z-XOLQS
1XL56-8BB1L-TTQII-89DFX
X33SI-6BW37-SQG4D-FGN8M
1O6SO-LOOFL-ZFW66-EIF97
UXX3S-9N0NT-M74X0-DESMI
W3J5U-8U66N-D0B9M-54SLM
EC0Q6-QN7UH-5S3JB-YZMEK
GZLJY-X50S3-0S20D-NFRF9 
kemudian klik OK
4. Buka windows explorer, cari file bernama hosts di C:\WINDOWS\system32\drivers\etc\hosts

 Buka file hosts tersebut dengan notepad.

4. Lalu copas code berikut :

127.0.0.1 tonec.com
127.0.0.1 www.tonec.com
127.0.0.1 registeridm.com
127.0.0.1 www.registeridm.com
127.0.0.1 secure.registeridm.com
127.0.0.1 internetdownloadmanager.com
127.0.0.1 www.internetdownloadmanager.com
127.0.0.1 secure.internetdownloadmanager.com
127.0.0.1 www.secure.internetdownloadmanager.com
127.0.0.1 mirror.internetdownloadmanager.com
127.0.0.1 www.mirror.internetdownloadmanager.com
127.0.0.1 mirror2.internetdownloadmanager.com
127.0.0.1 www.mirror2.internetdownloadmanager.com
127.0.0.1 mirror3.internetdownloadmanager.com
127.0.0.1 www.mirror3.internetdownloadmanager.com
127.0.0.1 174.133.70.98

Letakkan dibawah tulisan 127.0.0.1 localhost
 kemudian save /ctrl S

5. hidupkan kembali koneksi internet, maka idm tidak akan meminta registrasi lagi,
selamat mencoba,,!!! 

Sabtu, 28 September 2013

HIPERTENSI DAN SEDIAAN OBAT-OBATAN ANTI HIPERTENSI YANG BEREDAR

Hipertensi didefenisikan dengan meningkatnya tekanan darah arteri yang persisten. The Seventh Joint National Committe (JNC 7) yang digunakan di negara Amerika Serikat, Klasifikasi menurut Chinese Hypertension Society yang digunakan di Cina, Klasifikasi menurut European Society of Hypertension (ESH) yang digunakan negara-negara di Eropa, Klasifikasi menurut International Society on Hypertension in Blacks (ISHIB) yang khusus digunakan untuk warga keturunan Afrika yang tinggal di Amerika. Badan kesehatan dunia, WHO juga membuat klasifikasi hipertensi.
Di Indonesia sendiri berdasarkan konsensus yang dihasilkan pada Pertemuan Ilmiah Nasional Pertama Perhimpunan Hipertensi Indonesia pada tanggal 13-14 Januari 2007 belum dapat membuat klasifikasi hipertensi sendiri untuk orang Indonesia. Hal ini dikarenakan data penelitian hipertensi di Indonesia berskala nasional sangat jarang.
Karena itu para pakar hipertensi di Indonesia sepakat untuk menggunakan klasifikasi WHO dan JNC 7 sebagai klasifikasi hipertensi yang digunakan di Indonesia.
Klasifikasi Hipertensi menurut Joint National Committee 7
Kategori Sistol (mmHg) Dan/atau Diastole (mmHg)
Normal <120 p=""> Dan <80 p="">
Pre hipertensi 120-139 Atau 80-89
Hipertensi tahap 1 140-159 Atau 90-99
Hipertensi tahap 2 ≥ 160 Atau ≥ 100

TERAPI NON-FARMAKOLOGI
  • Penderita prehipertensi dan ipertensi sebaiknya dianjurkan untuk memodifikasi gaya hidup, termasuk penurunan  berat badan jika kelebihan berat badan, melakukan diet makanan yang diambil DASH (dietary approaches to stop hypertension), mengurangi asupan natrium hingga lebih kecil sama dengan 2,4 g/hari NaCl, melakukan aktivitas fisik seperti aerobik, mengurangi konsumsi alkohol, menghentikan kebiasaan merokok.
  • penderita yang didiagnosis hipertensi tahap 1 atau 2 sebaiknya ditempatkan pada terapi modigikasi gaya hidup dan terapi obat secara bersamaan.
TERAPI FARMAKOLOGI
  • pemilihan obat tergantung pada derajat meningkatnya tekanan darah dan keberadaan compelling indication.
  • kebanyakan penderita hipertensi tahap 1 sebaiknya diawali dengan pemberian diuretik thiazide.
  • penderita hipertensi tahap 2 pada umumnya diberikan terapi kombinasi, salah satu obatnya diuretik thiazide kecuali terdapat kontraindikasi dengan 1 obat anti hipertensi (ACE Inhibitor/ beta bloker)
DIURETIK
thiazid adalah  golongan yang dipilih untuk menangani hipertensi, golongan lainnya efektif juga untuk menurunkan tekanan darah. penderita dengan fungsi ginjal yang kurang baik Laju Filtrasi Glomerolus (LFG) ddiatas 30 mL/menit, thiazid merupakan agen diuretik yang paling efektif untuk menurunkan tekanan darah. dengan menurunnya fungsi ginjal, natrium dan cairan akan terakumulasi maka diuretik jerat henle perlu digunakan untuk mengatasi efek dari peninkatan volume dan natrium tersebut. hal ini akan mempengaruhi tekanan darah arteri.
yang termasuk golongan ini adalah : hidroklortiazid, bendrofluazid, indapamid, klortalidon, klorotiazid, hidroflumetiazod, politiazid, benstiazod, siklotiazid dan klortalidon.
efek samping thiazide adalah hipokalemia, hipomagnesemia, hiperkalsemia, hiperurisemia, hiperglikemia, hiperlipidemia, dan disfungsi seksual. diuretik jerat henle memiliki efek samping lebih kevil pada lipid serum dan glukosa tetapi hipokalemia dapat terjadi.
diuretik hemat kalium adalah merupakan antihipertensi lemah jika digunakan tunggal, efek hipotensi akan terjadi apabila diuretik dikombinasikan dengan diuretik hemat kalium thiazide atau jerat henle. diuretik hemat kalium dapat mengatasi kekurangan kalium dan natrium yang disebabkan diuretik lainnya.
yang termasuk golongan ini adalah : .amilorid, sprinolakton, dan triamteren.

diuretik hemat kalium dapat menyebabkan hiperkalemia terutama pada penderita penyakit ginjal kronik atau diabetes dan penderita yang diberikan inhibitor ACE, ARB, AINS atau suplemen kalium secara bersamaan. eplerenon dapat meningkatkan faktor resiko hiperkalemia dan kontraindikasi dengan penderita funsi ginjal atau diabetes tipe 2 disertai proteinuria. sprinolakton dapat menyebabkan ginekomastia pada 10% penderita, efek ini jarang terjadi pada pengguna eplerenon.

diuretik kuat adalah diuretik yang bekerja pada ansa henle bagian asenden pada bagian dengan epitel tebal dengan cara menghambat transport elektrolit natrium, kalium dan klorida.

yang termasuk golongan ini : furosemid, bumetamid, torasemid, xipamid dan indapamid.

SEDIAAN YANG BEREDAR
bendrofluazid : cordizide®
klortalidon : hygroton®, tenoret®, tenoretic®
hidroklortiazide : generik
indapamid : natrilix®
metalazon : zaroxolyn®
xipamid : diuresan®
furosemid : generik, arsiret®, diurefo®, farsiretic®, farsix®, furosix®, gralisa®, husamid®, impulgan®, lasix®, uresix®, yekasix®,
bumetamid : burinex®
torasemid : unat®
amilorid HCl : generik, puritrid®
spironolakton : generik, carpiaton®, letonal®
manitol : generik

INHIBITOR ACE (angiostensin converting enzyme)
ACE membantu produksi angiostensin II (yang berperan dalam regulasi tekanan darah arteri). inhibitor ace menceah perubahan angiostensin I menjadi angiostensi II. inhibitor ace ini juga mencegah degradasi bradikini dan menstimulasi sintesis senyawa vasodilator lainnya termasuk prostaglandin E2 dan prostasiklin. pada kenyataanya, inhibitor ace menurunkan tekanan darah pada penderita dengan aktivitas renin plasma normal, bradikinin dan produksi jaringan ace yang penting dalam hipertensi.
dosis awalnya sebaiknya dosis rendah kemudian ditambahkan perlahan.
hipotensi akut dapat terjadi pada penderita yang kekurangan natrium atau bolum, gagal jantung, orang lanjut usia, penggunaan bersama dengan vasodilator atau diuretik.
inhibitor ace menurunkan aldosteron dan dapat meningkatkan serum kalium. hipokalemia terjadi terutama pada penderita penyakit ginujal kronik atau diabetes, maka penggunaan penanganannya menggunakan ARB, AINS, suplemen kalium atau diuretik hemat kalium.
inhibitor ace kontraindikasi untuk ibu hamil karena menimbulkan masalah neonatal, termasuk gagal ginjal dan kematian janin.

SEDIAAN YANG BEREDAR
kaptopril : generik, acendril, capoten, casipril, dexacap, farmoten, metopril, ototryl, praten, prix, scantesin, sablon, tensicap, tensobon, vapril
benazapril : cibasem
delapril : cupressin
enalapri maleat : generik, rebacardon, renivace, tenace
fisinopril : acenor M
lisinopril : intepril, noperten, tensinop, zestril 
Panghambat RAS (Renin Angiotensin Sysem) 
Mekanisme kerja : mencegah pengubahan angiotensin I menjadi angiotensin II yang berdaya vasokonstriksi kuat. Selain itu menghambat pembentukan aldosteron yang bersifat retensi garam dan air. Contoh : kaptopril, losartan, benazepril, dll.
 Beta blockers 
Mekanisme kerja: menempati reseptor beta adrenergik. Blokade reseptor ini menyebabkan penurunan aktifitas adrenalin dan noradrenalin. Contoh: atenolol, metoprolol, labetolol dll.

Alfa blockers 
Mekanisme kerja: memblok reseptor alfa adrenergik yang ada pada oto polos pembuluh. Dibedakan menjadi 
            -       Alfa blockers nonselektif, contoh : fentolamin
-       Alfa 1 blockers selektif, contoh : prazosin, terazosin. Doksazosin dll.
Antagonis kalsium 
Mekanisme kerja : menghambat pemasukan ion Ca ke dalam sel sehingga penyaluran impuls dan kontraksi dinding pembuluh. Contoh : nifedipin, nikardipin, verapamil, dll.
 
Vasodilator  
Mekanisme kerja :  berkhasiat vasodilatasi langsung terhadap pembuluh darah sehingga tekanan darah turun. Contoh : hidralazin dan monoksidil.


 Daftar pustaka
Iso farmakoterapi. ISFI
http://dokter-medis.blogspot.com/2009/09/klasifikasi-hipertensi.html
http://cannon2.blogspot.com/2013/02/golongan-obat-hipertensi.html
http://mustikacintaku.blogspot.com/p/golongan-diuretik_05.html

Selasa, 24 September 2013

Singkatan - singkatan bahasa latin dalam meracik obat (farmasi)


  1. SUI : signa usus internum ( untuk pemakaian dalam)
  2. SUE : signa usus externum ( untuk pemakaian luar)
  3. SUC : signa usus cognotus (cara pakai sudah diketahui)
  4. SIMM : signa in manus medici (serahkan pada dokter)
  5. PCC : pro copy conform (disalin sesuai aslinya)
  6. S.Aur.dexr.sin : signa auris dexter sine (satu tetes untuk telinga kanan)
  7. SNS :signa necesse sit (bila perlu)
  8. Sprn : signa pro re nata (jika perlu)
  9. sdd : semel de die (satu kali sehari)
  10. Bid : bis in die (dua kali sehari)
  11. bdd : bis de die ( dua kali sehari)
  12. bid 1/2 HPC : bis in die dimidium hora post coenam ( dua kali sehari setengah jam setelah makan)
  13. sqdd gtt 5 : signa quarter de die guttae quinque (empat kali sehari 5 tetes)
  14. Ad.Lib : ad libitum (sesuka hati)
  15. sbdd tab mane : signa bis de die tablet mane (sehari dua kali satu tablet pagi hari)
  16. S aplic ad part dol : signa aplicat ad  parte dolentes (gunakan pada bagian yang sakit)
  17. PIM : periculum in mora (berbahaya bila ditunda)
  18. dur coe tab 1 : durante coenam tablet 1 (pada saat makan 1 tablet)
  19. SUP : signa usus propium (tandai gunakan sendiri)
  20. s nassal gtt 3 : signa nassales guttae tre ( pemakaian dihidung tiga tetes)
  21. ss dd vag 1 : signa semel de die vaginal 1 (sehari satu kali satu pada vagina)
  22. stdd gtt 3 : signa ter de die guttae 3 (sehari tiga kali tiga tetes)
  23. 1/2 h ac vesp : dimidium hora ante coenam vespere (setengah jam sebelum makan malam hari)
  24. r p : recenter paratus (dibuat baru)
  25. d in dim : da in dimidiu (berikan separonya)
  26. o m :omni mane (tiap pagi)
  27. o n : omni nocte (tiap malam)
  28. NI : ne iteretur (tidak boleh diulang)
  29. m f l a : misce fac lege artis (buat menurut seni meracik obat

absorban, granulasi basah, NaOh, validasi granul, evaluasi granul



Kenapa larutan sampel diukur pada absorban 0,2-0,8
Karena jika diluar range tersebut, hubungan antara konsentrasi dan absorban tidak linear lagi, dengan kata lair tidak memenuhi hukum lambert bear, sehingga absorban larutan tidak bisa diketahui.

Perbedaan  pembuatan tablet granulasi basah menggunakan pvp k30 dengan yang menggunakan pasta kanji?
@PVP –K30 -> pvp ditambahkan pada serbuk yang digranulasi dalam keadaan kering kemudian dibasahi oleh cairan penggranulasi (contohnya : isoprooano, etanol / dihydro alcohol) hanya membasahi tidak sebagai pengikat atau mengaktifkan. Alcohol tidak bersifat pengikat tapi ditambahkan sebagai zat penggranulasi untuk pelarut PVP
@ pasta kanji / amilum -> amilum ditambahkan pada serbuk yang digranulasi dalam keadaan basah (pasta amilum disuspensikan ke dalam air sehingga terbentuk pasta atau mucilage

Kenapa NaOH harus dibakukan?
 NaOH bersifat higroskopis yang menyerap air dari udara, dan NaOH merupakan larutan sekunder yang konsentrasinya mudah berubah karena pengaruh udara. Larutan NaOH harus dibakukan terlebih dahulu karena NaOH tidak dapat diperoleh dalam keadaan sangat murni, sehingga konsentrasi tepatnya tidak dapat dihitung dari jumlah NaOH yang ditimbang.
Syarat-syarat zat yang bias dijadikan baku primer

  • ·         Zat harus 100% murni
  • ·         Zat tersebut harus stabil baik pada suhu kamar atau saat dilakukan pemanasan
  • ·         Mudah diperoleh

Asam oksalat digunakan sebagai baku primer/pembakuan NaOH karena asam oksalat memenuhi syarat baku primer dan asam oksalat akan bereaksi dengan NaOH (basa kuat)

tahap terbentuknya granul pada granulasi basah
·         Tahap pendular : dimana rongga udara pada granulasi basah, partikelnya hanya diisi sebagian oleh larutan bahan pengikat yang membentuk jembatan cairan antar cairan-udara dan tekanan hidrostatik pada jembatan tersebut
·         Tahap kapiler : ruang antar partikel disisi secara sempurna oleh laarutan bahan pengikat dimana masa akan terikat karena kapilaritas antar permukaan cairan udara dan permukaan granul
·         Diantara bentuk pendular dan kapiler terdapat bentuk peralihan yaitu vascular
·         Tahap tetes : bila partikel ditutupi oleh larutan pengikat partikel akan diikat oleh tegangan permukaan tetesan bentuk tetesan ini terjadi pada granulasi dengan cara spray drying

tahap validasi pada granulasi

  • ·         Granulometri -> untuk mengetahui profil separtisi granul
  • ·         Bobot jenis sejati -> ditentukan dengan picnometer gas
  • ·         Bobot jenis nyata granul
  • ·         Bobot jenis nyata setelah dimampatkan
  • ·         Validasi kompresibilitas
  • ·         Validasi sifat aliran
  • ·         Validasi sifat pemampatan

mengapa analisis residu bahan baku obat pada mesin produksi perlu dilakukan?
·         Karena biasanya dalam jumlah sangat kecil sehingga sulit untuk diidentifikasi
·         Residu dapat masuk pada prosedur yang diproduksi selanjutnya
·         Untuk menjamin produk berikutnya bebas dari residu sebelumnya 
e
      evaluasi granul basah dan kering apakah sama?
Parameter evaluasi granul basah dan kering pada umumnya sama

validasi apa yang dilakukan sbelum membuat tablet?
·         Validasi kebersihan alat
·         Validasi bahan baku
·         Validasi kemasan farmasetik
·         Validasi uji sterilisasi
v
     validasi alat yang digunakan dalam proses produksi?
·         Proses validasi termasuk kalibrasi peralatan yang digunakan dalam manufaktur dan pengujian mutu tablet
·         Validasi kebersihan alat untuk menjamin mutu akhir, menjamin sediaan akhir tersebut bebas dari partikel-partikel asing

Senin, 23 September 2013

Tugas industri farmasi (10 september 2013) Dr. Muslim Suardi, M.Si, Apt

TUGAS INDUSTRI FARMASI
RESTA ANDRIA, S.Farm
1. penyebab ulkus peptikum?
jawab :
ulkus peptikum adalah luka berbentuk bulat/oval yang terjadi karena lapisan lambung/ usus dua belas jari (duodenum) telah termakan oleh asam lambung dan getah pencernaan./
penyebabnya :
  • asam lambung merusak dinding lambung/duodenum
  • infeksi bakteri yang disebut helicobacter pyloni
  • penggunaan NSAID jangka panjang spt: aspirin, ibuprofen, dll
  • stres dan makanan pedas tidak menyebabkan ulkus, tetapi dapat memperburuk kodisinya
2. mekanisme kerja deksamethason yang mengiritasi lambung?
jawab :
deksamethason adalah glukokortikoid sintetik dengan aktivitas imunosupresan dan antiinglamasi. sebagai imuno supresan, deksametason bekerja dengan menurunkan respon imun tubuh terhadap stimulasi rangsangan. aktivitas antiinflamasi deksametason dengan jalan menekan atau mencegah respon jaringan terhadap proses inglamasi dan menghambat akumulasi sel yang mengalami inflamasi, termasuk makrofag dan leukosit pada tempat inflamasi.  glukokortikoid berperan dalam mengendalikan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, juga bertindak sebagai anti-inflamasi dengan cara menghambat pelepasan fosfolipid serta dapat pula menurunkan kerja eosinofil. deksmetason akan menghambat enzim fosfolipidase sehingga asam arakidonat tidak terbentuk, dan menghambatan biosintesis prostaglandin PGE2 dan prostacyclin. PGE2 dan PGI2 banyak ditemukan di mukosa lambung dengan fungsi untuk menghambat sekresi asam lambung dan merangsang sekresi mukus usus halus yang bersifat sitoprotektan, sehingga terjadi ulkus lambung dan perdarahan saluran cerna.

3. waktu pengosongan lambung?
jawab :
berkisar antara 2-3 jam setelah makan

4. kenapa asam mefenamat tidak boleh diberikan pada anak <14 font="" tahun="">
jawab :
karena pH asam mefenamat lebih kecil dari pH asam lambung anak2 sehingga dapat mengakibatkan resiko serius pada lambung/usus

5.  kenapa celecoxib tidak digunakan lagi?
jawab :
celecoxib adalah NSAID yang bekerja selektif terhadap COX2
celecocib dapat menyebabkan alergi pada mereka yang alergi terhadap sulfonamida lain, dan peningkatan resiko serangan jantung dan stroke pada penggunaan obat2an NSAID selektif COX2

6. interaksi sodium diklofenak dengan antasida?
jawab :
efek samping dari sodium diklofenak itu sendiri adalah nyeri/keramp perut, sakit kepala, retensi cairan, diare, nausea, konstipas, tukak lambung, pusing dan tinitus
untuk interaksi antara kedua obat ini tidak ada karna sodium diklofenak berinteraksi dengan penggunaan aspirin akan menurunkan konsentrasi plasma dan AUC diklofenak, dengan difoksin, metotreksat, siklosporin, litium dan menurunkan aktivitas obat-obatan diuretik.
jadi jika sodium diklofenak dikombinasikan dengan antasida, yaitu untuk mencegah terjadinya efek samping gastritis, atau pasien itu sendiri memang sudah menderita gastritis.
namun dalam pemberiannya harus tetap di jarakkan karena antisid dapat mempengaruhi penyerapan obat di dalam saluran cerna, akibatnya efek terapi dari obat yang dipengaruhi dapat bertambah atau berkurang.
jadi, sebaiknya penggunaan antasid dengan obat lain dijarakkan.
6. pH urine, cairan lambung?
jawab :
pH urine = 4,8-7,4
pH cairan lambung = 1,9

Jumat, 20 September 2013

Makalah Panatimumab ( bioteknologi farmasi )



TUGAS
BIOTEKNOLOGI FARMASI
“PANATIMUMAB”


O
L
E
H

RESTA ANDRIA
0911013127



FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
2013


PANATIMUMAB


PENGERTIAN
Kanker adalah penyakit pertumbuhan sel yang bersifat ganas. Bisa mengenai organ apa saja di tubuh manusia. Bila menyerang di kolon, maka disebut kanker kolon, bila mengenai di rektum, maka disebut kanker rektum. Bila mengenai kolon maupun rektum maka disebut kanker kolorektal.
Kanker kolon dan rektum adalah kanker yang menyerang usus besar dan rektum. Penyakitini adalah kanker peringkat 2 yang mematikan. Usus besar adalah bagian dari sistem pencernaan. Sebagaimana kita ketahui sistem pencernaan dimulai dari mulut, lalu kerongkongan (esofagus), lambung, usus halus (duodenum, yeyunum, ileum), usus besar (kolon), rektum dan berakhir di dubur. Usus besar terdiri dari kolon dan rektum. Kolon atau usus besar adalah bagian usus sesudah usus halus, terdiri dari kolon sebelah kanan (kolon asenden), kolon sebelah tengah atas (kolon transversum) dan kolon sebelah kiri (kolon desenden). Setelah kolon, barulah rektum yang merupakan saluran di atas dubur. Bagian kolon yang berhubungan dengan usus halus disebut caecum, sedangkan bagian kolon yang berhubungan dengan rektum disebut kolon sigmoid.
Kanker kolon sebagaimana sifat kanker lainnya, memiliki sifat dapat tumbuh dengan relatif cepat, dapat menyusup atau mengakar (infiltrasi) ke jaringan disekitarnya serta merusaknya, dapat menyebar jauh melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ yang jauh dari tempat asalnya tumbuh, seperti ke lever, paru-paru, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian bila tidak ditangani dengan baik.
PENYEBAB DAN FAKTOR RISIKO
Hingga saat ini tidak diketahui dengan pasti apa penyebab kanker kolorektal. Tidak dapat diterangkan, mengapa pada seseorang terkena kanker ini sedangkan yang lain tidak. Namun yang pasti adalah bahwa penyakit kanker kolorektal bukanlah penyakit menular. Terdapat beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang akan rentan terkena kanker kolorektal yaitu:
  • Usia, umumnya kanker kolorektal menyerang lebih sering pada usia tua. Lebih dari 90 persen penyakit ini menimpa penderita di atas usia 50 tahun. Walaupun pada usia yang lebih muda dari 50 tahunpun dapat saja terkena. Sekitar 3 % kanker ini menyerang penderita pada usia dibawah 40 tahun.
  • Polip kolorektal, adalah pertumbuhan tumor pada dinding sebelah dalam usus besar dan rektum. Sering terjadi pada usia di atas 50 tahun. Kebanyakan polyp ini adalah tumor jinak, tetapi sebagian dapat berubah menjadi kanker. Menemukan dan mengangkat polyp ini dapat menurunkan risiko terjadinya kanker kolorektal.
  • Riwayat kanker kolorektal pada keluarga, bila keluarga dekat yang terkena (orangtua, kakak, adik atau anak), maka risiko untuk terkena kanker ini menjadi lebih besar, terutama bila keluarga yang terkena tersebut terserang kanker ini pada usia muda.
  • Kelainan genetik, perubahan pada gen tertentu akan meningkatkan risiko terkena kanker kolorektal. Bentuk yang paling sering dari kelainan gen yang dapat menyebabkan kanker ini adalah hereditary nonpolyposis colon cancer (HNPCC), yang disebabkan adanya perubahan pada gen HNPCC. Sekitar tiga dari empat penderita cacat gen HNPCC akan terkena kanker kolorektal, dimana usia yang tersering saat terdiagnosis adalah di atas usia 44 tahun.
  • Pernah menderita penyakit sejenis, dapat terserang kembali dengan penyakit yang sama untuk kedua kalinya. Demikian pula wanita yang memiliki riwayat kanker indung telur, kanker rahim, kanker payudara memiliki risiko yang tinggi untuk terkena kanker ini.
  • Radang usus besar, berupa colitis ulceratif atau penyakit Crohn yang menyebabkan inflamasi atau peradangan pada usus untuk jangka waktu lama, akan meningkatkan risiko terserang kanker kolorektal.
  • Diet, makanan tinggi lemak (khususnya lemak hewan) dan rendah kalsium, folat dan rendah serat, jarang makan sayuran dan buah-buahan, sering minum alkohol, akan meningkatkan risiko terkena kanker kolorektal.
  • Merokok, dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker ini.

DETEKSI DINI

Deteksi dini berupa skrining untuk mengetahui kanker kolorektal sebelum timbul gejala dapat membantu dokter menemukan polyp dan kanker pada stadium dini. Bila polyp ditemukan dan segera diangkat, maka akan dapat mencegah terjadinya kanker kolorektal. Begitu juga pengobatan pada kanker kolorektal akan lebih efektif bila dilakukan pada stadium dini. Untuk menemukan polyp atau kanker kolorektal dianjurkan melakukan deteksi dini atau skrining pada orang di atas usia 50 tahun, atau dibawah usia 50 tahun namun memiliki faktor risiko yang tinggi untuk terkena kanker kolorektal seperti yang sudah disebutkan di atas.
PENGOBATAN
Pengobatan kanker kolorektal termasuk operasi, kemoterapi, radiasi atau kombinasi. Kemoterapi dapat digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker setelah operasi, untuk mengontrol pertumbuhan tumor atau untuk meredakan gejala kanker usus besar. Dalam beberapa kasus, kemoterapi digunakan bersama dengan radiasi Beberapa polip yang lebih besar dapat dihapus menggunakan operasi laparoskopi. Terapi radiasi, yang juga berhenti sel-sel tumor dari membagi dan berkembang, juga dapat digunakan karena hal ini telah terbukti bermanfaat untuk beberapa obat patients.The bevacizumab (Avastin), cetuximab (Erbitux) dan panitumumab (Vectibix) dapat diberikan bersama dengan obat kemoterapi atau sendirian.
The Food and Drug Administration (FDA) menyetujui Vectibix (panitumumab) untuk mengobati pasien kanker kolorektal yang telah bermetastase (menyebar ke bagian lain dari tubuh) berdasarkan kemoterapi standar pada bulan September 2006. Vectibix diberikan secara intravena setiap 2 minggu sekali. Dan pada bulan Juli 2009, US Food and Drug Administration (FDA) memperbarui label dua obat anti-EGFR antibodi monoklonal panitumumab (Vectibix) dan cetuximab (Erbitux) diindikasikan untuk pengobatan kanker kolorektal metastatik untuk memasukkan informasi tentang mutasi KRAS.
Di Amerika, diperkirakan 150,000 kasus baru kanker usus besar akan terdiagnosa dan 55,000 kematian akan muncul dari kanker usus besar dan rektal pada 2006. Rata-rata 70% dari semua tes positif kanker kolorektal untuk EGFr.
Kanker kolorektal merupakan kanker ketiga paling umum dan penyebab kematian kanker ketiga di Amerika Serikat. Persetujuan obat baru ini menambah pilihan pengobatan untuk pasien dengan tahap penyakit lebih lanjut yang dapat membahayakan hidup.

MEKANISME KERJA
Vectibix merupakan seluruh antibodi monoklonal (imunoglobulin G2) yang memiliki kemampuan berikatan dengan kuat dengan protein yang disebut reseptor faktor pertumbuhan epidermal (epidermal growth factor receptor-EGFr) pada beberapa sel-sel kanker. Vectibix ini menerima persetujuan dengan cepat setelah menunjukkan efektivitas dalam memperlambat pertumbuhan tumor dan pada beberapa kasus mengurangi ukuran tumor.

HASIL UJI KLINIK
FDA menyetujui Vectibix berdasarkan hasil uji klinik acak dan terkendali pada 463 pasien dengan kanker usus besar dan rektum bermetastase, setelah menjalani pengobatan dengan obat kemoterapi, fluoropyrimidine, oxaliplatin dan irinotecan.
Sementara, perkembangan penyakit atau kematian pasien yang menerima Vectibix sebanyak 96 hari dibandingkan dengan pasien yang menerima perawatan standar terbaik sebanyak 60 hari. Sebagai tambahan, 8% pasien diobati dengan Vectibix mengalami penyusutan tumor dimana pada beberapa kasus melampaui 50% ukuran tumor sebelum pengobatan. Kedua kelompok studi secara keseluruhan menunjukkan kelangsungan hidup yang serupa.
Di bawah program yang disetujui untuk dipercepat, obat untuk penyakit serius dan membahayakan hidup dapat dibuat lebih awal dalam proses perkembangan jika efek menjanjikan dari obat dapat diamati. Sebagai bagian dari persetujuan, produsen Vectibix berkomitmen untuk memimpin uji post-marketing untuk menunjukkan apakah obat tersebut memperbaiki kelangsungan hidup pasien dengan kemoterapi sebelumnya yang lebih sedikit.

EFEK SAMPING
Efek samping serius dalam studi Vectibix meliputi perdarahan pulmonal, ruam kulit parah komplikasi infeksi, reaksi infusi, sakit perut, mual, muntah, dan konstipasi. Efek ssamping yang paling umum berkaitan dengan obat meliputi ruam kulit, kelelahan, sakit perut, mual dan diare.


DAFTAR PUSTAKA
Apotik online dan media informasi obat - penyakit :: m e d i c a s t o r e . c o m
http://id.prmob.net/kanker/kanker-kolorektal/amerika-serikat-750939.html